Karakteristik Sastra Anak

   Karakteristik Sastra Anak dapat dilihat dari dua segi, yaitu :

1.) Segi Kebahasaan 

      A.) Struktur Kalimat
            Cerita anak biasanya menggunakan kalimat sederhana (kalimat tunggal, kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat perintah).
      B.) Pilihan Kata
            Sastra Anak umumnya menggunakan kata-kata yang dikenal oleh anak-anak dalam sehari-hari.
      C.) Gaya Bahasa (Majas) 
             Sangat sedikit menggunakan majas, kalaupun digunakan itupun majas personifikasi dalam cerita tentang binatang yang berperilaku seperti manusia.

 2.) Segi Kesastraan

      A.) Alur Cerita
            Cerita Anak biasanya memiliki alur yang sederhana
      B.) Tokoh Cerita
            Cerita Anak biasanya berisi tokoh yang berwatak datar. Maksudnya, watak tokoh di cerita itu dapat dikenali dengan jelas.
      C.) Tema
            Cerita Anak biasanya memiliki tema tunggal, karena anak-anak pada umumnya hanya mampu menangkap tema yang sederhana.

   Sarumpaet (1976) mengidentifikasi tiga ciri pembeda antara sastra anak dengan sastra dewasa, yaitu:

  1.) Unsur Pantangan, yaitu unsur yang berkenaan dengan tema dan amanat. Tema yang sesuai untuk sastra anak adalah tema-tema yang menyajikan masalah-masalah yang sesuai dengan kehidupan anak, seperti kepahlawanan, penjelajahan dan lain-lain.
  2.) Penyajian dengan gaya langsung, ialah sajian cerita yang merupakan deskripsi secara singkat dan langsung menuju sasaran, umumnya berkait dengan alur, tokoh, latar, sudut pandang dan gaya bahasa.
  3.) Fungsi Terapan, ialah sajian cerita yang sifatnya informatif dan yang bermanfaat yang nantinya akan menambah pengetahuan si anak.





Ahmad Luthfi Firdaus
1808308059
Bahasa dan Sastra Arab / 4B 
     

Komentar